BACAAN HARIAN

Yesus Memanggil Murid-MuridNya

Ketika hari siang, Yesus memanggil murid-muridNya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul.

Renungan Harian Katolik, Kamis 28 Oktober 2021, Hari Minggu Biasa XXX. Pesta Santo Simon dan Yudas Rasul (M)

Bacaan Pertama : Ef. 2:19-22

Mazmur : 19: 2-3.4-5

Bacaan Injil : Lukas 6:12-19

Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul: Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.

Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar: di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon. Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh kesembuhan. Dan semua orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena ada kuasa yang keluar dari pada-Nya dan semua orang itu disembuhkan-Nya.

Baca juga : Siapakah Yang Diselamatkan?

RENUNGAN

Hari ini, kita bersama-sama merayakan Pesta Santo Simon dan Santo Yudas Rasul. Bacaan Injil yang disodorkan kepada kita adalah peristiwa dimana Yesus memanggil ke-12 murid-murid-Nya. Peristiwa ini bisa dibagi dalam tiga bagian yang menggambarkan cara hidup Yesus.

Yang pertama, Yesus pergi ke bukit untuk berdoa semalam-malaman. la berdoa kepada Allah. Bagian ini disebut dimensi relasi pribadiku dengan Tuhan atau aspek kehidupan rohani.

Bagian kedua adalah aspek kehidupan komunal. Yesus memanggil murid-murid. Dia tidak mau bekerja sendirian. Yesus membentuk komunitas karya, yaitu 12 rasul.

Dimensi ketiga pada ayat berikutnya sangat jelas. Yesus bersama komunitasnya turun ke tempat yang datar, di situ berkumpul sejumlah besar orang-orang yang memohon pertolongan disembuhkan dari penyakit dan sebagainya. Hal ini disebut dimensi pelayanan.

Yesus bukan sekadar membentuk komunitas untuk komunitas itu sendiri. Yesus tidak membentuk komunitas yang egosentris. Yesus membentuk komunitas yang bergerak keluar menolong orang lain.

Mari kita renungkan ketiga dimensi ini: Bagaimana kehidupan rohani kita? Apakah kita punya kornunitas untuk kita bertumbuh, tempat kita bergembira? Dan, apakah kita juga bertekun dalam tugas pelayanan berbela rasa menolong sesama yang membutuhkan?

DOA

Allah, Yang Mahatinggi dan penuh kemuliaan, terangilah kegelapan hati kami berikanlah kami iman yang benar, harapan yang teguh, dan kasih yang sempurna. Amin.