BACAAN HARIAN

Pernikahan Di Kana

Pada hari ketiga ada pernikahan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ; Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu.

Renungan Harian Katolik, Minggu 16 Januari 2022, Pekan Biasa I (Hijau).

Santa Pricilla; Santo Mercellus

Bacaan I : Yes. 62:1-5

Mazmur : 96:1-2a.2b-3.7-8a.9-10a.c;

Bacaan II : 1Kor. 12:4-11

Bacaan Injil : Yohanes 2:1-11

Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ; Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu.

Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: “Mereka kehabisan anggur.”

Kata Yesus kepadanya: “Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba.”

Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: “Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!”

Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung.

Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: “Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air.”

Dan merekapun mengisinya sampai penuh. Lalu kata Yesus kepada mereka: “Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta.”

Lalu merekapun membawanya. Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu — dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya — ia memanggil mempelai laki-laki, dan berkata kepadanya:

“Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang.”

Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.

RENUNGAN

Relasi kasih antara Allah dan manusia diumpamakan dengan relasi suami dan istri. Relasi ini menunjukan cinta yang sempurna kesetiaan pengorbanan, dan kedekatan yang melekat satu dengan yang lain.

Nabi Yeremia melukiskan dengan baik hal itu dalam bacaan pertama (Yes 62:1-5). Persatuan antara Allah dan manusia juga dlikuti oleh persekutuan antara manusia. Menurut Santo Paulus, dalam bacaan kedua (1 Kor. 12:4-11), karunia Ilahi banyak, beragam, dan berbeda, tetapi satu. Karena semuanya mengalir dari Roh yang satu dan sama.

Persatuan antara manusia secara istimewa ditunjukkan oleh suami-istri dalam kehidupan keluarga yang dikukuhkan dalam perkawinan.

Bacaan Injil hari ini mengukuhkan kisah persekutuan dalam pesta perkawian (Yoh. 2:1-11). Di sana orang yang berbeda bersatu. Perbedaan itu dengan karunia masing-masing memperkaya dan menyempurnakan “tubuh sosial” kehidupan bersama.

Perbedaan adalah panggilan untuk bersatu. erbeda dan bersatu adalah struktur inheren kehidupan iman dan spiritual yang bersumber pada Allah Tritunggal, yang tiga pribadi berbeda namun tetap satu Allah.

Persatuan manusia sering hambar dan dingin seperti air. Karena itu, sifat hambar dan dingin itu perlu diubah oleh kuasa Allah: air menjadi anggur. Untuk bersatu perlu transformasi diri seperti air jadi anggur. Akan tetapi, itu bisa terjadi jika Tuhan hadir dalam “pesta nikah” hidup kita.

DOA

Ya Allah, kuatkan kami untuk mengubah hambar dan dinginnya hidup kami untuk menjadi anggur lezat bagi sesama sesuai karunia yang diberikan kepada kami. Amin

Baca juga : Santo Mercellus

Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari JagoKomsos.Org

Mari bergabung di Grup dan Chanel Telegram “JAGO KOMSOS“, caranya klik link https://t.me/jagokomsos kemudian join. Anda harus menginstall aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.