Patena
Patena, berasal dari bahasa Latin “patena” yang berarti “piring”, adalah piring di mana hosti diletakkan. Patena, yang sekarang berbentuk bundar, datar, dan dirancang untuk roti pemimpin Perayaan Ekaristi, aslinya sungguh sebuah piring. Dengan munculnya roti-roti kecil yang dibuat khusus untuk umat yang biasanya disimpan dalam sibori, fungsi dari patena sebagai piring menghilang; maka bentuknya menjadi lebih kecil dan sejak abad kesebelas sudah dalam ukuran seperti sekarang. Menurut Pedoman Umum Misale Romawi (2000), untuk konsekrasi hosti, sebaiknya digunakan paten yang besar, di mana ditampung hosti, baik untuk imam dan diakon, maupun untuk para pelayan dan umat (No. 331). Patena, yang biasa diletakkan di atas piala, hendaknya dibuat serasi dengan pialanya, dari bahan yang sama dengan piala, yaitu dari emas atau setidak-tidaknya disepuh emas.
Dalam gereja-gereja Ritus Bizantin, paten ini disebut sebagai diskos.[1] Piringan diskos ini biasanya disertai dengan kaki yang melekat secara permanen dengan piringan diskos. Diskos pada tradisi ritus Bizantin biasanya lebih memiliki banyak hiasan seperti ukiran ikon Sang Juru Selamat, tanda salib, dan Theotokos dibandingkan dengan Paten pada tradisi ritus Latin. Pada liturgi suci, diskos ini biasanya di angkat secara bersamaan dengan cawan pada saat bagian anafora dibacakan.
Baca Juga : Lavabo
Referensi :
Thurston, Herbert. “Paten.” The Catholic Encyclopedia Vol. 11. New York: Robert Appleton Company, 1911. 25 Mei 2019
Ilustrator : Karol Ignasio Harunara Leton