SEPUTAR WILAYAH / LINGKUNGAN

Baptisan Anak Bulan November 2021

JagoKomSos.Org-Tim Pelayanan Inisiasi, Bidang Pewartaan dan Evangelisasi kembali mengadakan Babtisan Anak untuk periode Bulan November 2021. Acara yang dihelat pada Minggu, 21 November 2021 ini dilaksanakan di Gereja Santo Yusup Ambarawa, tepat pukul 09.30 WIB.

Tim Pelayanan Inisiasi Paroki Santo Yusup Ambarawa mengagendakan Babtisan Anak pada Minggu ketiga setiap bulannya. Sebelumnya, didahului dengan rekoleksi untuk orang tua dan emban Babtis pada Minggu kedua setiap bulannya.

Diawali dengan ibadat oleh Romo Agustinus Budi Nugroho, SJ, babtisan kali ini diikuti oleh enam anak dari Paroki Santo Yusup Ambarawa.

Dalam homilinya, Romo Budi membuka dengan pertanyaan, perlu tidaknya seorang anak tunggal untuk diruwat.

“Anak tunggal tidak perlu diruwat karena sudah dibaptis dan menjadi anak-anak Allah. Mereka sudah diselamatkan. Allah sendiri yang melindungi. Anak yang sudah dibaptis, dibebaskan dari dosa asal. Artinya, maut sudah dibebaskan oleh Yesus.” jelas Romo Budi.

Lebih lanjut, Romo Budi juga menjelaskan betapa pentingnya sosok wali baptis.

“Wali babtis sangat penting dalam babtisan anak. Selain untuk mendampingi, wali babtis bertanggung jawab atas anak yang sudah dibaptis. Anak yang sudah besar akan menemui banyak tantangan nantinya. Untuk itu, orang tua harus memberikan tanda salib di kening anak sejak masih kecil. Hal ini untuk mengingat bahwa pembaptisan dilindungi oleh Bapa, Putra dan Roh Kudus.”

Pengertian Babtis Anak

Melansir dari laman Wikipedia, Baptisan Anak (Baptisan Bayi atau Paedobaptism) adalah baptisan yang diberikan pada bayi atau anak kecil yang lahir dalam keluarga Kristen. Dalam Kitab Suci Perjanjian Baru bisa kita temukan tentang babtis anak ini. Bdk Kis 16 : 15; 18:8 “…seisi rumah dibabtis…” Dari kutipan ini bisa kita artikan bahwa anak-anak juga turut dibabtis.

Ada pertimbangan bahwa semua orang dipanggil untuk menerima keselamatan. Oleh karenanya, gereja kemudian tetap melaksanakan baptisan terhadap anak-anak dengan syarat salah satu orang tua menyetujui dan bersedia mendidik anaknya secara Katolik, serta harus ada saksi yang bersedia mengawasi pendidikan agama anak tersebut.

Gereja-gereja di Indonesia banyak yang memelihara tradisi ini dan saksi-saksi baptisan disebut bapa dan ibu serani. Dalam lingkungan Gereja Katolik, bayi atau anak-anak kecil yang dibaptis hanya menerima baptisan saja. Mereka belum menerima inisiasi penuh (Sakramen Ekaristi dan Krisma). Untuk inisiasi penuh, anak dipersiapkan kembali untuk menerima komuni pertama setelah berusia kurang lebih sepuluh tahun, sedangkan untuk Sakramen Krisma di usia sekitar 14 tahun.

Baca juga : Mereka Adalah Anak-Anak Kerajaan Surga

Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari JagoKomsos.Org

Mari bergabung di Grup dan Chanel Telegram “JAGO KOMSOS“, caranya klik link https://t.me/jagokomsos kemudian join.

Anda harus menginstall aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Untuk galeri foto selengkapnya, silahkan download di sini.

Fotografer : Dendy & Alfa

Advertisements
Advertisements

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *